BANGKA, Infobabel
Sisa pembakaran batu bara atau fly ash and bottom ash (FaBa) di PLTU Air Anyir, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung mencapai 70 ton setiap harinya.
Masyarakat bisa memanfaatkan FaBa untuk berbagai keperluan secara gratis.
“FaBa bukan termasuk limbah berbahaya dan bisa dimanfaatkan gratis oleh masyarakat,” kata Manager PLTU Bangka, I Gusti Ngurah Putra saat media gathering, Rabu (17/12/2025).
Gusti menjelaskan, FaBa yang dihasilkan PLTU Bangka berkisar 50 sampai 70 ton setiap harinya dengan masa simpan maksimal tiga tahun.
Kini stok FaBa di PLTU diperkirakan sudah mencapai 120.000 ton.
Sebagian FaBa sudah dimanfaatkan untuk reklamasi lahan, batako dan rumah terumbu.
“Untuk satu batako yang sudah kita buat, komposisinya 70 persen dari FaBa,” ujar Gusti.
Kini PLTU Bangka memiliki sebuah taman yang diberi nama taman FaBa karena material utama pembangunannya menggunakan FaBa.
Bagi masyarakat yang memerlukan FaBa, terlebih dahulu melayangkan surat ke PLTU dengan menyiapkan kendaraan angkut sendiri.
Gusti menambahkan, bahwa PLTU telah menerapkan substitusi selain batu bara, mengunakan woodchips atau serpihan kayu.
“Bahan bakar PLTU Bangka aman untuk 40 hari ke depan dan kita sudah antisipasi potensi cuaca ekstrem saat pengangkutan menggunakan tongkang,” ujar Agus.
Saat ini daya mampu PLTU Bangka sebesar 2×30 MW, ditambah pembangkit Mobile Power Plant (MPP) serta pasokan melalui kabel laut dari sistem Sumatera yang mencapai 100 MW.
Total daya mampu di sistem Bangka mencapai 341 MW dengan beban puncak 225 MW sehingga masih ada cadangan 116 MW.





