Pangkalpinang, Infobabel
TNI Angkatan Laut memiliki salah satu armada tempur yang gesit di udara dan jeli mengintai kapal selam, yaitu helikopter Panther AS 565 MBE. Helikopter ini memiliki panjang 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram. Helikopter Panther AS 565 dapat dioperasikan oleh satu atau dua pilot, dengan kapasitas angkut hingga 10 personel. Selanjutnya, helikopter Panther AS 565 dilengkapi dengan mesin ganda Turbomeca Arriel 2C turboshaft.
Dikutip dari kkip.go.id, AS 565 MBE adalah helikopter sedang rujukan internasional untuk misi-misi laut, amfibi dan darat. Dengan performanya yang sangat baik, AS 565 adalah aset yang fleksibel dan sangat penting untuk berbagai misi, baik di atas laut, di atas permukaan darat yang panas dan siang-malam, maupun di atas kapal.
AS 565 telah memiliki catatan pengalaman yang tinggi dalam hal peperangan anti-kapal selam, peperangan permukaan laut, dan pemandu/penyerang serbuan ringan bersenjata.
AS 565 juga banyak digunakan untuk operasi khusus patroli keamanan maritim, SAR dan light utility mission. Helikopter ini diproduksi PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan pabrikan eropa, Airbus sejak 2012.
Dengan durasi terbang selama 4 jam, helikopter Panther AS 565 termasuk dalam kelas helikopter medium. Helikopter ini dapat melakukan misi Over-the-Horizon Targeting (OTHT) dengan membawa rudal jarak jauh, sehingga efektif sebagai anti-surface warfare (ASUW). Ketahanan terbang helikopter Panther AS 565 mencapai waktu 4 jam dengan kecepatan medium 140 kilometer per jam. Helikopter AKS Panther AS 565 juga memiliki sistem pengendalian otomatis atau full auto pilot, yang mana helikopter ini mampu melaksanakan manuver taktis melalui sistem yang ada tanpa dikendalikan langsung oleh penerbang.






