PANGKALPINANG, Infobabel
Perekonomian di Kepulauan Bangka Belitung memperlihatkan tren positif dengan angka pertumbuhan 5,55 persen pada Triwulan II 2025, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi di angka 3,87 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung Rommy S Tamawiwy mengatakan, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung selama Semester I 2025 tumbuh 4,34 persen, jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama 2024 yang hanya tumbuh 1,02 persen.
“Lapangan usaha industri pengolahan tercatat tumbuh paling tinggi yakni sebesar 7,83 persen (yoy). Sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi pada triwulan II 2025 yakni 1,54 persen. Tumbuhnya industri pengolahan ditopang oleh meningkatnya aktivitas industri logam dasar terutama smelter timah di tengah harga rata-rata logam timah yang juga meningkat. Selain itu, produksi CPO dan turunannya, industri karet dan produk barang galian bukan logam juga mengalami peningkatan,” kata Rommy pada awak media di Pangkalpinang, Kamis (7/8/2025).
Sementara itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,09 persen, tercatat moderat dibandingkan triwulan sebelumnya 4,60 persen.
Nilai ekspor Bangka Belitung Juni 2025 tercatat mencapai 166,65 juta Dolar Amerika, naik sebesar 1,72 persen dibanding Juni 2024. Secara kumulatif nilai ekspor Januari-Juni 2025 sebesar 975,55 juta dolar. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 64,97 persen.
Sedangkan nilai impor Bangka Belitung pada Juni 2025 sebesar 0,65 juta dolar. Nilai impor Januari-Juni 2025 sebesar 4,37 juta dolar, mengalami peningkatan sebesar 73,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama Januari-Juni 2024.
Dengan demikian neraca perdagangan Bangka Belitung pada Juni 2025 surplus sebesar 166,00 juta dolar.
Rommy menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung utamanya ditopang oleh kinerja ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 27,43 persen (yoy) dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 10,11 persen.
“Tumbuhnya kinerja ekspor barang dan jasa didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor komoditas unggulan timah, CPO dan turunannya, produk perikanan dan karet.
Selain itu, meningkatnya jumlah penumpang pada musim libur sekolah dan libur panjang serta peningkatan barang muat di bandara juga turut mendorong peningkatan kinerja ekspor barang dan jasa,” jelas Rommy.
Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 3,45 persen (yoy), membaik dibandingkan periode triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,69 persen (yoy). Kondisi ini didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat pada perayaan Ceng Beng, Idul Adha dan momen libur panjang.
Selama Juni 2025, jumlah penumpang datang melalui moda transportasi angkutan udara tercatat 68,45 ribu orang, naik 21,30 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kedatangan penumpang berasal dari Bandara Depati Amir yang tercatat 47,05 ribu orang, naik 23,11 persen. Kemudian penumpang datang melalui Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung sebanyak 21,40 ribu orang, naik 17,48 persen dibanding bulan lalu.
Rommy menyatakan kinerja ekonomi Bangka Belitung akan terus meningkat melalui sinergi Bank Indonesia, pemda dan mitra strategis lainnya. Optimisme ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2025 yang tetap berada di level optimis sebesar 114,0.





