BANGKA, Infobabel
Samsuri (50) tersenyum semringah saat sebuah piagam penghargaan tersemat di pangkuannya, Selasa (16/12/2025).
Piagam itu diterima Samsuri dari kepolisian Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung atas jasanya menemukan sebuah granat peninggalan perang dunia kedua di Pantai Limbung, Mentok, pekan lalu.
Granat dengan pin masih terpasang ditemukan Samsuri secara tidak sengaja saat bekerja di kawasan pantai.
Samsuri kemudian melaporkan temuannya itu pada tokoh masyarakat bernama Zainal Abidin (67) yang kemudian meneruskan informasi pada polisi.
Alhasil, Samsuri dan Zainal sama-sama menerima penghargaan yang diserahkan saat apel pasukan di lapangan Mapolres Bangka Barat.
“Secara tidak sengaja menemukan granat yang hampir tidak terlihat di sela tumpukan sampai di pantai,” kata Samsuri yang kerap disapa Sunduk, pada awak media, Selasa.
Samsuri mengaku langsung melaporkan temuannya itu karena khawatir terjadi ledakan.
“Taunya itu barang berbahaya, gak boleh sembarangan,” ujar Samsuri.
Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan, pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi institusi Polri kepada masyarakat yang memiliki kepedulian dan kesadaran tinggi terhadap keamanan lingkungan.
“Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga situasi kamtibmas. Apa yang dilakukan oleh saudara Zainal Abidin dan Samsuri patut menjadi contoh, karena tidak mengabaikan temuan berbahaya dan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian,” ujar Pradana.
Pradana menjelaskan, granat nanas yang ditemukan warga merupakan peninggalan sejarah buatan Inggris tahun 1920 atau telah berusia lebih seabad.
Upaya pengamanan langsung dilakukan karena granat diketahui masih aktif serta memiliki daya ledak yang membahayakan jiwa manusia.
“Kami lakukan evakuasi dan pemusnahan terkendali bersama tim Jibom Gegana Brimob,” kata Pradana.
Pemusnahan di Lapangan Tembak Polres Bangka Barat dilakukan dengan mengaktifkan pemicu ledakan yang kemudian menimbulkan dentuman keras.
Getaran ledakan terasa di sekeliling lapangan tembak, sementara percikan serpihan granat melesat di area yang telah diamankan.
Prosedur pengamanan ketat memastikan seluruh personel tetap aman selama kegiatan.
“Meski granat tersebut merupakan peninggalan sejarah, daya ledaknya terbukti masih aktif dan cukup kuat,” ujar Pradana.
Seluruh serpihan hasil peledakan kemudian dikumpulkan dan diamankan ke Mako Sat Brimob Polda Babel untuk pemeriksaan lanjutan sesuai SOP penanganan bahan peledak.
“Kami memastikan potensi ancaman dari granat bersejarah telah sepenuhnya dihilangkan, dan situasi di wilayah Tanjung tetap aman terkendali,” pungkas dia.
Kapolres mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir dan kawasan bersejarah, agar selalu waspada terhadap benda-benda mencurigakan serta segera melapor kepada pihak berwajib.






