Bangka, Infobabel
Masyarakat Pulau Lepar di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung kini sudah terhubung akses internet. Hal itu bisa terjadi karena listrik yang sudah menyala 24 jam non stop di sana.
Pulau yang terpaut 3,3 kilometer dari Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan itu tersambung jaringan kabel laut.
“Alhamdulillah karena listrik sudah 24 jam, akses internet juga bisa dinikmati masyarakat,” kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid kepada awak media, Sabtu (30/12/2023).
Riza menuturkan, akses internet sejak lama dinantikan masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Setelah internet masuk melalui program Iconnet PLN, masyarakat bisa dengan mudah memasarkan berbagai produknya.
Sebagai daerah kepulauan, Pulau Lepar terkenal akan hasil laut seperti ikan, kerang dan cumi.
“Kalau harus menyeberang dulu kan butuh waktu. Sekarang cukup dari handphone android masyarakat bisa online bertransaksi,” ujar Riza.
Direktur Bisnis Konektivitas PLN Icon Plus Sigit Witjaksono mengatakan, layanan internet Iconnet hingga ke Pulau Lepar, Bangka Selatan untuk mendukung program pemerintah memberikan kesempatan akses internet fix broadband secara merata di seluruh Indonesia.
PLN Icon Plus memberikan bantuan fasilitas internet gratis selama 1 tahun kepada 10 sekolah, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA yang ada di Pulau Lepar serta masing-masing sekolah mendapatkan bantuan dua unit Laptop untuk mendukung kegiatan pembelajaran digital.
“Juga memberikan bantuan berupa fasilitas Free Internet Desa di ruang publik yang dapat dimanfaatkan bersama-sama. Kami juga membangun Gapura Iconnet untuk menyambut masyarakat yang baru tiba di Pulau Lepar serta bantuan prasarana untuk kebersihan,” ujar Sigit saat launching internet 100 persen di Pulau Lepar, Selasa (5/9/2023).
Ketersediaan listrik hingga ke pulau-pulau menjadi jaminan terpasangnya akses internet. Pulau Lepar tercatat sebagai salah satu dari 12 pulau terluar di Bangka Belitung yang sudah dialiri listrik.
Asisten Manajer Komunikasi PLN Bangka Belitung Ardiansyah mengatakan, keandalan pasokan listrik menjadi prioritas.
Setelah terhubungnya sistem Sumatera dan Bangka melalui kabel laut, pasokan daya semakin terjaga dengan baik.
Hal itu memungkinkan investasi dan perekonomian daerah bisa terus bergerak tumbuh.
Saat ini kapasitas pembangkit di sistem Bangka tercatat sebesar 240 MW dengan daya mampu sebesar 185 MW. Sementara beban puncak mencapai 183 MW sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 2 MW.
Dari jumlah tersebut daya terpasang Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bangka sudah mencapai 10.200 KW. Terdiri dari Independent Power Producer (IPP) EKP 5.000 KW, IPP BBS 2.000 KW, IPP MSE 2.000 KW dan Excess Power 1.200 KW.
Kemudian di Belitung juga ada pasokan dari IPP Austindo sebesar 1.800 KW.
“Sumbernya bahan bakar dari lokal biomas dan biogas,” ujar Ardiansyah.







