PANGKALPINANG, Infobabel
Harga sejumlah bahan pokok jelang natal dan tahun baru (Nataru) di Kepulauan Bangka Belitung terpantau stabil.
Pasokan melimpah, sementara permintaan masyarakat belum mengalami lonjakan signifikan.
“Jangan sampai ada kelangkaan, dan saat ini harga masih dalam konteks stabil. Artinya, masih sesuai dengan keseharian kita,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito seusai peninjauan di Pasar Induk Pangkalpinang, Jumat (20/12/2024).
Sugito menjelaskan, stok bahan pokok terpantau mencukupi di tengah kondisi penurunan daya beli masyarakat.
“Sampai hari ini masih cukup bagus, dari sisi stok, stabilitas harga walaupun memang ada sedikit penurunan daya beli di masyarakat terkait dampak ekonomi kita yang dikisaran 0,13 persen,” jelas Sugito.
Harga beras berada pada kisaran Rp 65.000 untuk kemasan 5 kilogram dan Rp 150.000 untuk kemasan 10 kilogram.
Kemudian cabai merah keriting Rp 36.000 per kilogram untuk grosir dan Rp 40.000 eceran.
Cabai hijau Rp 15.000 untuk harga grosir dan Rp 18.000 – Rp 20.000 untuk harga eceran.
Selain itu, ayam potong Rp 38.000 dan ayam utuh utuh Rp 40.000.
“Bersama mengawasi dan menindak oknum-oknum yang memanfaatkan situasi seperti penumpukan, mengurangi stok yang harusnya tersedia. Apa yang dilakukan Polda bersama TPID menjadi salah satu bentuk sinergitas kita,” ujar Sugito.
Sementara itu, pedagang sembako bernama Ali mengatakan, pasar sepi pembeli karena lesunya perekonomian daerah.
Hal demikian diyakini sebagai dampak kasus tata niaga timah yang berimbas tutupnya sejumlah smelter dan pabrik sawit.
“Kita ini tak lepas dari timah, sekarang lihat lapak pedagang yang dulu ramai sekarang tinggal satu dan dua saja,” ujar Ali.
Ali mengatakan, selain daya beli, harga juga dipengaruhi rantai pasokan.
Kebanyakan bahan pokok didatangkan dari luar daerah yang kerap dihadang cuaca ekstrem.
“Sekarang pasokan lumayan lancar, tapi yang belinya sedikit. Banyak yang kehilangan pekerjaan, ekonomi lesu,” ujar Ali.