BANGKA, Infobabel
Puluhan pekerja migran asal Kepulauan Bangka Belitung yang kini berada di Myanmar akan dipulangkan secara bertahap.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung Elius Gani mengatakan, ada warga Bangka Belitung yang bekerja di Myanmar dengan status non prosedural.
Lokasi pekerja tersebut berada di perbatasan Myanmar dan Thailand yang hanya dibatasi sungai.
“Informasi yang kami terima mereka dalam kondisi sehat, sudah ditangani KBRI Yangon dan KBRI Bangkok yang proses pemulangan bertahap,” ujar Elius saat rapat di DPRD Bangka Belitung, Senin (10/3/2025).
Elius menjelaskan, jumlah pekerja dari Bangka Belitung yang tercatat saat ini mencapai 75 orang dengan total keseluruhan se-Indonesia mencapai 518 orang.
Jumlah tersebut bisa saja bertambah seiring upaya penertiban yang dilakukan pemerintahan antar negara.
Pemerintah Indonesia saat ini menyiapkan pesawat ukuran besar dengan kapasitas 400 penumpang sehingga bisa selesai dalam dua sampai tiga hari (17-19 Maret 2025) dengan perkiraan jumlah migran 518 orang.
Asrama haji Pondok Gede bakal digunakan untuk menampung para pekerja migran sebelum dipulangkan pemda ke daerah masing-masing.
Peran pemerintah daerah dengan menyiapkan anggaran untuk memulangkan pekerja dari Jakarta ke daerah bersangkutan.
Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung Didit Srigusjaya mengatakan, kejadian TPPO dalam jumlah besar baru pertama kali terjadi sejak 25 tahun provinsi berdiri.
Pemerintah daerah diminta menyikapi keterbatasan lapangan kerja yang menyebabkan bangak warga keluar negeri untuk mencari nafkah.
“Ini bukan soal ilegal atau legal, tapi saudara-sauadara kita yang harus dipulangkan bersama-sama,” ujar Didit.
Didit menjelaskan, para pekerja asal Bangka Belitung tidak berada di hutan, melainkan berada di gedung yang sudah terpantau kedutaan.