Bangka, Infobabel
Perang sarung yang dilakukan para remaja berpotensi mengarah pada perbuatan pidana.
Para orang tua diharapkan lebih proaktiv mengawasi anak-anak mereka, terutama yang hendak beraktivitas malam hari.
“Kami mengimbau kepada para orang tua untuk lebih perduli terhadap keberadaan putra-putrinya di jam-jam malam. Kami mohon agar setelah kegiatan shalat tarwih, putra-putrinya diwajibkan berada di rumah,” kata Kasubbid Penerangan Masyarakat Polda Bangka Belitung AKBP M Iqbal Surbakti di kantornya, Selasa (19/3/2024).
Iqbal menuturkan, perang sarung yang awalnya hanya hiburan malah mengarah ke keperbuatan pidana.
Hal itu bisa terjadi karena jatuhnya korban jiwa luka-luka bahkan ada yang meninggal dunia.
Ironisnya kegiatan yang tidak bermanfaat itu digawangi oleh para remaja tanggung.
“Tentunya ini sangat ironis, kegiatan yang tidak bermanfaat ini digawangi oleh para remaja tanggung,” beber Iqbal.
Dia mencontohkan hal serupa yang terjadi di luar daerah, di Lampung misalnya. Tawuran sarung telah memakan satu korban jiwa.
“Jika seperti ini, tentunya sangat memprihatinkan. Maka dari itu kami meminta orang tua lebih aktif mengawasi putra-putrinya,” ujar dia.
Atas maraknya tawuran remaja, dalam bentuk perang sarung dan balap liar serta kenakalan remaja lainnya, polisi akan rutin menggelar patroli.
“Untuk meminimalisir kegiatan tersebut kita tetap melakukan patroli preventif menjadi kegiatan rutin yang ditingkatkan. Sekali lagi jika mengarah keperbuatan pidana, kami tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan tegas,” tambah Iqbal.
Diduga tawuran remaja dengan sarung kerap bersamaan dengan balap liar.
Belakangan ini di beberapa daerah sedang marak perang sarung. Termasuk di Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka sempat diamankan sekelompok remaja yang hendak perang sarung.
