PANGKALPINANG, Infobabel
Pedagang sapi di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mulai mempersiapkan pasokan selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
Saat ini sebagian besar pasokan sapi masih didatangkan dari Lampung dan Jawa.
Sapi-sapi tersebut diangkut menggunakan kapal laut, sedangkan sapi dari daerah Sumatera Selatan dan Jambi dibawa lewat jalur darat via Pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok, Bangka Barat.
“Biasanya permintaan masyarakat meningkat dua kali lipat,” kata H Jubairi, pedagang sapi di daerah Aek Mawar, Pangkalpinang, Kamis (27/2/2025).
Jubairi menjelaskan, pada hari-hari biasa penjualan sapi berkisar 600 ekor per bulan. Kemudian selama Ramadhan dan momen Idul Fitri meningkat menjadi 1.200 ekor.
Saat ini daya tampung kandang mencapai 1.500 ekor sehingga masih bisa mengimbangi permintaan masyarakat, terutama ketika hari besar keagamaan.
“Ada beberapa pemasok sapi di Pangkalpinang, kandang hanya pemeliharaan sementara sebelum dijual,” jelas Jubairi.
Pada kesempatan itu, turut hadir rombongan tim pengendalian inflasi daerah.
Penjabat Gubernur Bangka Belitung Sugito mengatakan, peninjauan dilakukan karena kebutuhan daging sapi meningkat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Tindaklanjut dari rapat inflasi daerah kemarin, untuk memastikan stok daging sapi bisa memenuhi kebutuhan,” ujar Sugito.
Dia mengajak masyarakat untuk mau beternak sapi guna memenuhi kebutuhan daerah yang pasokannya masih didatangkan dari luar.
“Kita cari formulasi-formulasi yang dapat dikembangkan di sini untuk menambah stok daging sapi, apakah dengan mengembangkan budidaya sapi sehingga bisa mandiri di bidang ketahanan pangan,” ajak Sugito.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung Edi Romdhoni, menegaskan bahwa kondisi sapi dalam keadaan sehat.
Sejak Januari 2025 wilayah Bangka Belitung sudah tuntas dalam penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, sehingga daging sapi yang akan dikonsumsi sekarang dinyatakan sehat dan layak.