BANGKA, Infobabel
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi maupun non subsidi di Kepulauan Bangka Belitung membuat masyarakat menderita.
Firman (40) warga Kampak, Pangkalpinang mengaku terpaksa merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan minyak eceran yang harganya mahal.
“Akhirnya dapat eceran Rp 18.000 per liter, saya beli Rp 25.000 sekitar 1,5 liter,” kata Firman, Selasa (18/11/2025) malam.
Harga Pertalite eceran melonjak dari normal SPBU Rp 10.000 per liter.
Firman mengungkapkan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dekat rumahnya di Kampak sudah tutup pukul 18.00 WIB.
Ia pun mencoba peruntungan di SPBU depan Samsat, tetapi antrean mencapai satu kilometer yang dipecah menjadi dua baris.
“Tak mungkin lama menunggu karena baru pulang kerja, mau tak mau cari yang ketengan,” ujar Firman.
Tidak hanya di Pangkalpinang, kelangkaan BBM juga terjadi di Sungailiat, Bangka.
Antrean di wilayah Bangka induk tersebut, kata Firman lebih parah dari Pangkalpinang.
“Di Bangka induk antreannya sepanjang jalan, sampai malam. Bahkan eceran tak ada, saya tadi langsung balik ke Pangkalpinang,” beber Firman.
Warga lainnya, David mengeluhkan kelangkaan BBM yang mencakup subsidi maupun non subsidi.
“Biasanya kalau Pertalite antre, saya langsung ambil Pertamax, non subsidi. Sekarang malah Pertamax kosong hampir semua SPBU,” ungkap David.
Kelangkaan BBM yang terjadi sejak sepekan terakhir di bumi penghasil timah, juga menjadi sorotan legislatif.
Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung Eddy Iskandar menilai ada unsur kelalaian dalam tata kelola distribusi migas Tanah Air.
“Berulang setiap tahun, gak bisa masalah cuaca jadi alasan. Seharusnya ada antisipasi,” ujar Eddy.
– Suplai ditambah 13 persen
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi mengatakan penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) di Wilayah Bangka pada November 2025 telah dilakukan peningkatan suplai sebesar 13 persen dari rata-rata penyaluran bulanan sebelumnya.
Pertamina juga menginstruksikan SPBU di Wilayah Bangka untuk memperpanjang waktu operasi, bahkan beberapa SPBU yang melayani hingga 24 jam.
“Pertamina berkomitmen menjaga pasokan BBM di Kepulauan Bangka agar selalu aman. Kami memastikan penyaluran berjalan sesuai regulasi dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan QR Code Subsidi Tepat saat melakukan pembelian BBM subsidi,” ujar Rusminto.






