Bangka, Infobabel
Bagian badan atau rangka utama helikopter polisi yang jatuh di Laut Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung akhirnya ditemukan setelah terkubur selama dua tahun.
Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan tim scuba diving (penyelam) di kedalaman 18 meter.
“Bagian badan helikopter sudah ditemukan, perkiraan kedalaman 18 meter,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang I Made Oka Astawa saat dihubungi, Sabtu (20/7/2024).
Penemuan rangka helikopter pada siang tadi di kawasan tangkap ikan nelayan atau fishing ground Karang Tiga.
Lokasinya terpaut sekitar 1 mil laut dari perkiraan awal jatuhnya helikopter yang bermuatan empat awak tersebut.
Oka menuturkan, selama pencarian tim berhadapan dengan kondisi angin kencang.
Hal itu berdampak pada gelombang ombak dan air agak keruh sehingga visibility kecil.
“Untuk pengamatan pada badan pesawat dengan target yang hampir dua tahun butuh pengamatan lebil detail,” beber Oka.
Tim gabungan juga menggunakan kapal nelayan setempat untuk menjangkau lokasi.
“Target kita juga menemukan pilotnya atau yang berkaitan dengan pilot,” ujar Oka.
Operasi pencarian helikopter polisi BO-105/P1103 kembali dilakukan setelah nelayan melaporkan adanya penemuan puing helikopter.
Tim Polairud yang mengidentifikasi temuan menyatakan bahwa benar serpihan yang ditemukan adalah serpihan helikopter.
Serpihan heli tersebut pertama kali ditemukan oleh Irwan Ivan, nelayan asal Desa Baru, Belitung Timur pada 14 Juli 2024.
Ketika itu Irwan sedang mengangkat bubu ikan.
Lokasinya sekitar tiga mil dari daratan Manggar atau di sekitar perairan Karang Tiga.
“Saat mencoba mengangkat bubu ada benda asing. Kemudian dilakukan pemeriksaan ternyata benda tersebut merupakan serpihan puing dari helikopter,” beber Oka.
Sebagaimana diketahui, ada empat korban dalam kecelakaan helikopter yang terbang dari Kalimantan tujuan Tanjung Pandan, Belitung.
Tiga korban telah ditemukan meninggal dunia, sedangkan satu korban lainnya yakni pilot AKP Arif Rahman Saleh belum ditemukan.
Ia diduga masih berada di kokpit dalam posisi tubuh terikat seatbelt.
Total ada dua helikopter yang terbang bersamaan saat kejadian 27 November 2022, satu di antaranya hilang kontak yang kemudian dinyatakan jatuh tenggelam.