Senangnya Siswa SMP Manggar Saat Simulasi Pemilu Mini

oleh
oleh

MANGGAR, Infobabel

Sorak gembira berulang kali terdengar, memenuhi ruang pertemuan di SMP Negeri 4 Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Hari itu para pelajar mengambil peran selayaknya petugas penyelenggara pemilu. Beberapa kali terjadi kesalahpahaman saat simulasi, tetapi justru mengundang gelak tawa.

Dipandu langsung petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Belitung Timur, para pelajar berhasil menuntaskan tahapan pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua KPU Belitung Timur, Marwansyah mengatakan, siswa berperan layaknya pemilih muda dalam kegiatan Kokurikuler Pra Pemilu Mini dengan tema pemilihan ketua OSIS.

“Digelar penuh semangat dan edukasi demokrasi. Kegiatan ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan wadah belajar berdemokrasi sejak dini,” kata Marwan seusai kegiatan di Manggar, Rabu (29/10/2025).

Di hadapan para pelajar, Marwansyah pun berbagi pengalaman tentang bagaimana penyelenggaraan pemilu berlangsung di dunia nyata.

“Kami ingin anak-anak memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih, tapi soal partisipasi dan tanggung jawab. Dengan mendengar pengalaman langsung, mereka akan lebih menghargai arti pentingnya keterlibatan dalam proses demokrasi,” ujar Marwansyah.

Dalam pemilu mini ini, siswa belajar tentang daftar pemilih, menyiapkan surat suara, hingga menjalankan simulasi pencoblosan layaknya pemilu sungguhan dan termasuk alur pencoblosan surat suara.

Di akhir kegiatan, ruangan dipenuhi tepuk tangan dan tawa puas para siswa yang merasa mendapat pengalaman baru — bukan hanya tentang memilih, tapi juga tentang menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Komisioner KPU Beltim M Tahir menambahkan bahwa pendidikan demokrasi seharusnya dimulai jauh sebelum seseorang menjadi pemilih pemula.

“Belajar demokrasi dan pemilu tidak dimulai saat usia 17 tahun. Nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, serta kemampuan menghargai dan menerima perbedaan harus ditanamkan sejak dini,” ujarnya penuh semangat.

Ia menegaskan bahwa kualitas demokrasi masa depan sangat bergantung pada bagaimana generasi muda saat ini memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut.

“Kalau kita ingin melihat kualitas demokrasi 15 atau 20 tahun mendatang, lihatlah bagaimana kita menanamkan nilai kejujuran dan integritas kepada anak-anak sekarang,” tegasnya.

Wakil Kepala SMPN 4 Manggar, Amirudin mengapresiasi kegiatan pengenalan pemilu di sekolah.

“Tujuan utamanya adalah memberikan pembelajaran sejak dini tentang demokrasi, kejujuran, dan tanggung jawab melalui proses pemilihan ketua OSIS. Siswa tidak hanya memilih, tetapi memahami makna di balik setiap prosesnya,” ujar Amirudin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.