BANGKA, Infobabel
Masyarakat Tionghoa di Kepulauan Bangka Belitung mulai memadati tempat pemakaman dalam tradisi sembahyang kubur atau Cheng Beng.
Salah satunya di wilayah Bangka Barat yang memiliki 15 lokasi pemakaman dengan ribuan peziarah dari perantauan.
Kepala Polres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan, lebih dari 1.500 peziarah mendatangi makam leluhur yang tersebar di berbagai lokasi, antara lain di Desa Air Belo, Desa Sinar Sari dan Kelurahan Menjelang.
“Sampai sore tadi terpantau paling ramai di Kelurahan Menjelang dengan sekitar 200 peziarah,” kata Pradana pada awak media, Jumat (4/4/2025).
Pradana menuturkan, kekuatan personel telah dibagi untuk pengamanan di pemakamam Tionghoa dan juga pos arus mudik.
Selain itu, sebagian personel juga ditempatkan di kawasan wisata pantai yang ramai pengunjung karena bersamaan dengan libur lebaran.
“Situasi ramai lancar dengan pergerakan masyarakat yang bersamaan, ada libur lebaran, arus mudik dan tradisi Cheng Beng,” ujar Pradana.
Cheng Beng diperkirakan berlangsung selama satu bulan yang telah dimulai sejak sebelum Idul Fitri.
Kunjungan peziarah dari perantauan diperkirakan terus bertambah seiring adanya cuti bersama.
“Inikan masih cuti bersama, kalau yang muslim mereka mudik untuk Idul Fitri, sementara saudara kita yang Tionghoa dalam rangka Cheng Beng,” jelas Pradana.
Di lokasi pemakaman, para peziarah nampak membersihkan makam leluhur masing-masing, kemudian menyediakan aneka buah-buahan dan membakar dupa.
Meskipun sempat diguyur hujan, peziarah terus berdatangan untuk memanjatkan doa di makam leluhur mereka.
“Kami selalu berdoa untuk hidup damai, bisa mencari rezeki dengan aman. Saat ini ekonomi Bangka Belitung harus dibangun dengan baik, jangan sampai banyak pengangguran,” harap Rudi (50), salah seorang peziarah.