18 Ponton Tambang Ditemukan di Sungai Bangka Barat

oleh
oleh

BANGKA, Infobabel

Sebanyak 18 ponton tambang timah atau ponton isap produksi (PIP) ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Belo Laut, Mentok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Para pekerja diduga sengaja tidak mengoperasikan ponton karena mengetahui kedatangan polisi.

Kasubsi Humas Polres Bangka Barat, Ipda Ardianis mengatakan, saat operasi penggerebekan yang digelar Sabtu (15/2/2025) petugas tidak menemukan aktivitas pertambangan ilegal.

Di lokasi hanya terlihat sebanyak 18 unit PIP yang sedang terparkir di pinggir hutan bakau.
Petugas kemudian memberikan peringatan pada sejumlah pekerja yang masih bertahan menunggui ponton masing-masing.

“Memberikan imbauan kepada pemilik dan operator PIP agar tidak melakukan penambangan di wilayah itu,” kata Ardianis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Dia menjelaskan, laporan terkait pertambangan ilegal di kawasan DAS Belo Laut diterika beberapa hari sebelumnya.
Petugas dari Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Bangka Barat menindaklanjutinya dengan mendatangi lokasi.

“Kawasan DAS dan hutan bakau memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. Aktivitas pertambangan tanpa izin di wilayah ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius,” ujar Ardianis.
Petugas selanjutnya meminta para pekerja tambang untuk berkemas dan membawa serta ponton mereka.

“Jika masih ditemukan aktivitas pertambangan ilegal, kami akan mengambil langkah tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Ardianis.

Polres Bangka Barat menegaskan bahwa tindakan hukum akan dilakukan jika ditemukan adanya aktivitas pertambangan ilegal yang terus berlanjut.

Selain itu, masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melaporkan jika melihat adanya aktivitas yang mencurigakan di wilayah perairan tersebut.

“Kegiatan imbauan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memastikan bahwa semua aktivitas pertambangan di wilayah perairan Bangka Barat sesuai peraturan,” beber Ardianis.

Selama ini petugas kewalahan karena luasnya area tambang ilegal yang harus ditertibkan, serta penambang yang kerap kucing-kucingan.
Para penambang pun mengaku terpaksa bekerja karena desakan ekonomi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.