BANGKA, Infobabel
Anggota DPRD Bangka Belitung Agam Dliaulhaq tak banyak berkomentar usai membuat laporan pengaduan di Mapolda Bangka Belitung, Rabu (14/5/2025).
Ia mengaku rahangnya masih sakit akibat terkena pukulan.
“Lagi sakit, nanti ya, nanti ada pengacara,” kata Agam di Mapolda Bangka Belitung, Rabu.
Agam yang mengenakan peci warna hitam tampak kesulitan berbicara. Sesekali tangannya mengusap pipi sebelah kanan.
“Hasil visum sudah, ada pembengkakan,” ujar Agam.
Sambil berlalu menuju lokasi parkir, Agam mengatakan bahwa aksi penganiayaan yang menimpanya akan dijelaskan pengacara.
“Iya di DPRD, ada tiga orang,” ucap Agam singkat.
Penasihat Hukum Agam, Budiono mengatakan, visum telah dilakukan di RSBT Pangkalpinang.
“Kejadian di ruang fraksi DPRD. Ada tiga orang yang masuk dan menutup pintu, tapi hanya satu yang diduga melakukan pemukulan inisial TW,” ujar Budiono.
Menurut Budiono, kejadian sekitar pukul 12.30 WIB terkait permasalahan internal partai, Agam merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kasus penganiayaan sesama politisi tersebut diduga terkait pencalonan kandidat pada pilkada ulang Kabupaten Bangka.
TW yang merupakan pimpinan PKB Bangka Belitung yang juga mantan anggota DPRD diduga emosional karena tidak dilibatkan dalam proses penentuan calon.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Fauzan Sukmawansyah membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan terhadap anggota dewan.
“Benar tadi siang ramai di SPKT, kronologinya belum sampai ke kami,” ujar Fauzan.





